Bersama Yayasan Al Mahalli, Emi Halim Muslih Bagikan Ribuan Bibit Pohon

Bantul, almahallibrajan.com – Yayasan Al Mahalli bersama Istri Wakil Bupati Bantul, Emi Masruroh melakukan aksi sosial, berupa pembagian ribuan bibit pohon kepada warga padukuhan Brajan, Desa Wonokromo, Pleret, Bantul, Selasa (18/8/2020).

Pembagian ribuan bibit pohon dalam memperingati HUT ke-75 Kemerdekaan Indonesia itu, sebagai wujud kepedulian dan edukasi kepada masyarakat agar gemar menanam.

“Harapannya kedepan, lahan hijau di Bantul ini semakin luas dan dapat mencegah potensi terjadinya banjir,” kata Emi Masruroh, di sela prosesi pembagian pohon kepada Ibu-ibu.

Menurut dia, warga masyarakat, terutama generasi muda saat ini sudah banyak yang kurang peduli terhadap lingkungan. Padahal, lingkungan sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia jangka panjang.

Sebab itu, dimulai dari kalangan ibu-ibu, ia mengajak untuk kembali mengajarkan anak-anaknya tentang tanaman.

Terutama tanaman yang dibutuhkan untuk masa depan yaitu pohon buah-buahan dan perindang. Berfungsi untuk menyimpan suplai air dan udara. Apalagi, kata dia, Bantul merupakan Kabupaten dengan resiko bencana cukup tinggi.

Hampir semua potensi bencana ada di Bumi Projotamansari.  Hal itu karena sebagian wilayah Bantul memiliki kontur perbukitan dan berada di wilayah hilir atau tempat berakhirnya aliran sungai, sehingga rawan terjadi longsor dan banjir.

Di masa depan, bencana tersebut menurutnya perlu diantisipasi. Satu di antara caranya dengan melestarikan alam dan menanam pohon.

“Ada 1.500 bibit pohon yang kita bagikan,” ucapnya.

Bibit pohon tersebut merupakan hasil kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul dan M. Boy Rifa’i Taman Watu Lumbung. Pembagian dilakukan secara bertahap. Tahap pertama sebagian sudah dibagikan.

“Sekarang separuhnya, dan selanjutnya akan dibagikan lagi,” terang dia.

Ketua Yayasan Al-Mahalli, Ahmad Firdaus Al Halwani menyampaikan, pembagian bibit pohon kepada warga untuk dilakukan penanaman merupakan kegiatan yang sangat penting.

Terutama, sebagai bentuk tanggung jawab manusia kepada alam. Menurut dia, manusia seringkali merasa dosa hanya kepada Tuhan semata.

Padahal, ketika bicara dosa –dalam bentuk kesalahan– adalah ketika manusia hanya mau mengeksploitasi alam saja, tetapi tidak mau merawatnya.

“(Eksploitasi alam) Itu sebenarnya dosa juga, tetapi tergolong dosa sosial,” kata dia.

Sebab itu, membagikan bibit dengan tujuan merawat dan melestarikan alam baik untuk dilakukan. Untuk mengajarkan kepada warga betapa pentingnya budaya menanam pohon.

Apalagi padukuhan Brajan, di Desa Wonokromo, kecamatan Pleret merupakan wilayah yang letaknya berada di dekat aliran sungai. Beberapa kali sungai tersebut, bahkan dikabarkan pernah meluap.

Seorang warga yang menerima bantuan bibit pohon, Supiyah berharap dengan pembagian bibit pohon tersebut, nantinya akan menjadi Padukuhan Brajan lebih hijau.

“Dan mudah-mudahan dapat mencegah terjadinya banjir,” harap dia.

sumber: tribunjogja.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *